Cinta, Ternyata Ada dan Nyata

Aku kenal betul sepasang kekasih ini, sudah lebih dari 8 tahun menikah dan hidup bahagia. Selama itu pula belum dikaruniai buah hati satu pun dan mereka telah anggap aku seperti anak mereka sendiri.

Mereka memiliki fisik yang kurang sempurna, satu di kaki dan satu di punggung. Sehari-hari kaki palsu melekat pada si istri dan jika kaki itu sedang rusak, sang suami dengan senang hati mengantarkan untuk membetulkan walau jarak yang ditempuh lumayan jauh. Terkadang jika sang suami sedang sibuk, giliranku mengantarkannya dan menemani hingga selesai.
Dan setiap hari Selasa dan Kamis, si istri dengan senang hati mengantarkan sang suami untuk hemodialisis (hd) atau lebih sering disebut dengan cuci darah karena gagal ginjal yang diderita. Kurang lebih enam jam prosesnya dan entah sampai kapan berhentinya. Terkadang jika si istri sedang sibuk, giliranku untuk menuntun dan membantu sang suami saat selesai.
Proses hemodialisis itu tidak hanya di rumah sakit, terkadang setelah proses itu selesai, di rumah, sang suami perlu oksigen mendadak. Lemas tidak karuan. Tidak ada keluhan dari si istri, dengan penuh perhatian dan kasih sayang, dipasanglah selang oksigen dan mulai dihirup oksigen itu.
Romantisme mereka tak pernah henti, alat krek yang mereka punya dipakai bergantian jika salah satu dari mereka mengalami masalah kaki. Walaupun tinggi badan mereka tidak sama, tapi alat itu bisa membantu keduanya.

Aku selalu tersenyum haru saat melihat kisah mereka, melankolis memang, tapi itulah yang aku rasa. Tuhan tidak pernah salah dalam memasangkan umatnya, hanya mungkin di beberapa kesempatan, manusianya yang terlalu terburu-buru dan terlalu merasa lemah dalam masalah yang dihadapinya. Padahal Tuhan sudah menjanjikan bahwa Dia tidak akan membebani umatnya diluar batas kemampuan yg kita punya.

Semoga kelak, aku dan semua orang yang  kukenal dan sayangi mendapatkan kisahnya mereka masing-masing dengan orang yang tepat. Kita hanya bisa berdoa agar dijauhkan dari orang yang merugikan dan didekatkan sedekat-dekatnya dengan orang yang mencintai kita sebagaimana kita menjadi diri sendiri.


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Akhirnya Sampai Juga

I'll through this

Buku Kosong yang Perlu Diisi